Waspada Es Batu dari Air Mentah

[INFOSEHAT] Jakarta  — Saat cuaca panas terik, memang nikmat minum segelas minuman dingin lengkap dengan es batu. Jika kita minum air dingin dengan es batu di rumah, sudah pasti akan terjamin kesehatannya karena kita membuat es batu sendiri dengan air matang yang sudah dimasak.  Tapi, apabila Anda membelinya di luar rumah, di jalan atau di restoran apakah sudah terjamin keamanannya? Apakah air yang digunakan untuk membuat es batu adalah air matang? Jawabannya belum pasti air matang. Menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Dr Roy A. Sparringa, M.App.Sc, bahan baku untuk membuat es batu itu bervariasi.

Tapi, penggunaan es batu dengan air mentah memang masih memprihatinkan. Salah satu sumber cemaran kuman utama dari yang kita konsumsi berasal dari es batu tersebut.
“Untuk itu kami sangat concern dengan keamanan dari es batu,” ujarnya kepada Republika melalui pesan singkatnya, Senin (24/11).

Jika bahan yang digunakan untuk membuat es batu adalah air mentah, lanjut Roy, dampaknya tentu bisa berisiko bagi kesehatan. Jika air tersebut mengandung patogen, tentu berdampak buruk bagi yang mengkonsumsinya. “Patogen justru dapat bertahan lama dalam es batu,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Roy juga pernah mengingatkan ada beberapa pangan jajan anak sekolah (PJAS) yang tidak memenuhi syarat dan mengandung bahan berbahaya. Ada pula yang menggunakan bahan tambahan pangan melebihi batas yang diizinkan. Sejumlah kudapan bahkan memiliki kualitas mikrobiologi yang buruk. Data BPOM hingga semester satu tahun 2013 menunjukkan kudapan yang angka mikrobiologinya buruk masih sangat tinggi yakni 76 persen.

Tingginya permasalahan kualitas mikro biologi PJAS tersebut berasal dari rendahnya kesadaran higiene dansanitasi penjual. Terbatasnya akses air bersih serta terbatasnya sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan kebersihan juga turut memengaruhi buruknya potret PJAS.
“Beberapa makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat di antaranya es, minuman berwarna dan sirup, jelly atau agar, bakso, dan mi,” ungkap Roy. Hasil uji coba BPOM menunjukkan jenis pangan yang paling tidak memenuhi syarat adalah produk es.

Kualitas mikrobiologinya terburuk karena terbuat dari air yang tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum, tanpa klorinasi, dan tidak dimasak terlebih dahulu.

“Es balok sebenarnya digunakan untuk pendingin ikan, bukan untuk dikonsumsi,” jelas Roy kala itu.  Dengan mengkonsumsi es balok dan jajanan yang tak memenuhi syarat lainnya, anak akan mudah terpapar penyakit. Baik penyakit jangka pendek maupun jangka panjang. Penyakit yang paling sering dijumpai adalah diare, tipus, dan keracunan makanan.

Anak yang mengkonsumsi es balok juga ikut mengkonsumsi bakteri yang ada di dalam es balok yang terbuat dari air mentah.  “Bakteri tidak dapat mati dengan pembekuan, justru malah awet,” papar Roy mengingatkan.
*Sumber: Republika Online

Postingan Populer